Ada Masanya

Mimpi itu harus terus dijaga. Karena mimpi tak untuk dikenang, tapi diwujudkan

Menginginkan sesuatu tapi belum terwujud? Jangan sedih. Bisa saja belum waktunya. Saya yakin apapun itu ada masanya. Tetap berpikiran positif, berdoa dan berusaha. Suatu hari “Tuhan akan merangkul mimpi itu dan menjadikannya nyata” – Andrea Hirata.

Gaes, pernah menyesali sesuatu karena baru melakukan sekarang? Saya sering sekali. Entah itu memulai habit yang baik, melakukan pekerjaan atau menjalankan hobi. Pasti kemudian mengatakan, seandainya dulu aku melakukan begini tentu mungkin sekarang sudah ahli, gitu kan?

Ada yang bilang yang namanya penyesalan pasti diakhir. Kalau di awal sih namanya pendaftaran. Tidak salah kok menyesali sesuatu masa lalu. Bahkan manusiawi banget. Yang jadi catatan, jangan terpaku pada masa lalu dan bergelut dengan penyesalan yang terus menerus. Please, Wake Up Man. Sisingkan lengan yuk untuk raih masa depan.


Skala Prioritas Pada Jamannya

Sebuah teori mengatakan seseorang ahli dibidangnya jika telah menempuh 10.000 jam terrhadap keahlian yang diinginkan. Jika dihitung secara kasar, Apabila setiap hari berlatih setidaknya 7 jam. Dan konsisten secara terus menerus, maka akan ahli dibidangnya dalam 4 tahun. Cukup lama ya. Tapi kalau menjalankan sesuatu yang disuka tidak akan terasa membosankan dan fun- fun saja.

Kemudian ada yang membayangkan seandainya dulu sudah memulainya mungkin sekarang telah ahli dibidangnya. Atau seandainya dulu serius menjalankannya, sekarang sudah mendapatkan penghasilan. Pasti demikian kan?

Yuk flasback ke belakang. Sekarang saya memberikan contoh diri saya sendiri tentang ketertarikan terhadap blogging. Saya mengenal blogging sudah sejak tahun 2008. Pada saat itu tentu dunia blogger tidak seramai sekarang. Jika membayangkan seandainya dulu saya menekuni blog dengan serius, tidak sekedar membuat blog dan kemudian dibiarkan kosong tentu sekarang sudah menjadi blogger kawakan.

Jika terpaku pada masa lalu, yang ada hanya penyesalan. Bangkitpun terasa berat menjalankan. Namun akan berbalik seratus delapan puluh derajat jika yang saya lakukan berbeda. Misalnya dengan mengingat dan melihat prioritas serta kondisi masa itu. 

Tentang skala prioritas, saya ingat ketika awal mengenal blog tujuan blog hanya hobi. Blog juga cara lari dari kepenatan aktivitas yang padat. Pada waktu itu keterbatasan sarana serta waktu jadi kendala. Menurut skala prioritas kerja dan kuliah berada diurutan pertama yang menyita waktu. Jadi apa dikata, kedua peran tersebut harus maksimal dijalankan. Termasuk berusaha cepat menyelesaikan kuliah pada waktunya.


Semua Ada Masanya

Keinginan untuk menjadi penulis nyatanya masih terus ada meskipun belum bisa menyalurkannya. Saat kuliah sambil kerja dan ketika luluspun berumah tangga yang ternyata tak sederhana yang dibayangkan. Namun ketika memutuskan untuk resign justru masa itu datang.

Memiliki waktu sendiri tanpa terikat dengan kerjaan membuat lebih leluasa menyalurkan hobi yang saya sukai. Dan jalan itupun terbuka dengan begitu mudahnya. Ketika pindah ke Tuban yang notabene kota kecil diujung utara Jawa Timur, justru saya menemukan rekan blogger rasa keluarga. Begitupun komunitas online blogger yang aku ikuti. Banyak insight positif yang saya dapatkan. Disinilah hobi menulis dan blogging tak hanya mengisi waktu saja tapi menjadi salah satu sumber penghasilan keluarga.

Dan, ternyata pada masanya itu tidak hanya tentang dunia blogging. Termasuk dalam peran rumah tangga pun ada tantangan. Ketika anak masih kecil tentu fokusnya untuk anak. Rela melepas kerja diluar agar bisa sepenuhnya mengurus anak dan keluarga. Namun ketika anak sudah besar saatnya untuk meraih mimpi yang ingin dicapai lagi.

Saya kemudian menyimpulkan tidak perlu sedih dengan kondisi yang dijalani sekarang. Jika belum bisa menjalankan sesuatu sesuai keinginan. Jika belum bisa melanjutkan studi karena keterbatasan uang. Atau jika belum bisa jalan- jalan karena memiliki baby. Jangan bersedih. Tunggu saja waktunya

Intinya pilih prioritas dahulu. Jalani dengan bahagia dan yakin pada masanya akan tiba. Tidak perlu mengorbankan yang tidak perlu dikorbankan. Tidak perlu menyesali yang telah lalu. Karena semua ada masanya dan tiba pada waktunya. Salam bahagia


No comments:

Powered by Blogger.