Hasan dan Mainan
Pagi itu hari Minggu. Itu artinya anak-anak libur dari sekolah. Untuk mengisi liburnya, Hasan pun diajak oleh ayahnya pergi ke rumah paman. Hasan merasa sangat senang. Di rumah paman ada banyak teman termasuk si Ahmad sepupu Hasan, Ridho tetangga Ahmad dan masih banyak lagi. Hasan pun membawa mainan kesukaannya. Setelah Hasan dan ayahnya bersiap-siap mereka berdua naik motor ke rumah paman yang berada di tetangga desa.
" Hasan nanti kalau bermain yang pintar ya” kata Ayah.
" baik ayah nanti Hasan akan meminjamkan mainan Hasan kepada teman-teman” jawab Hasan.
"Alhamdulillah ayah senang mendengarnya” jawab Ayah
Setelah sampai di rumah paman Hasan disambut oleh keluarga paman dengan suka cita termasuk Ahmad. Setelah berbincang dengan paman dan bibi, Ahmad mengajak Hasan untuk bermain dengan teman-temannya. Hasan pun sangat senang karena bermainlah hal yang paling ditunggunya. Mereka bermain di halaman luas di dekat rumah paman. Di situ telah banyak anak-anak bermain aneka permainan dan Hasan dan Ahmad segera bergabung
Melihat Hasan membawa aneka mainan banyak anak-anak segera mengerumuninya. Ada yang meminjam mobil ekskavator, bola dan lainnya. Namun ketika ketika datang Rudi ingin ikut bermain dan meminjam mainan, Hasan tidak mengizinkan. Karena Rudi marah mainan Hasan dilempar oleh Rudi. Seketika itu mainan Hasan pun rusak karena. Melihat mainan nya rusak Hasan menangis. Ahmad pun mengajak Hasan pulang ke rumah pamananya. Di situ ayah, paman dan bibi Hasan menanyakan mengapa Hasan menangis. Hasan pun menjelaskan karena mainan yang rusak.
Mendengar penjelasan Ahmad, paman bibi dan ayah Ahmad mengetahui penyebabnya. Ayah pun menjelaskan kepada Hasan agar meminjamkan mainan kepada teman. Selain itu Ayah juga menasehati Hasan dalam berteman tidak boleh pilih-pilih. Jika hal itu dilakukan maka akan menyakiti hati teman. Akibatnya seperti barusan mainan Hasan menjadi rusak.
" Hasan nanti kalau bermain yang pintar ya” kata Ayah.
" baik ayah nanti Hasan akan meminjamkan mainan Hasan kepada teman-teman” jawab Hasan.
"Alhamdulillah ayah senang mendengarnya” jawab Ayah
Setelah sampai di rumah paman Hasan disambut oleh keluarga paman dengan suka cita termasuk Ahmad. Setelah berbincang dengan paman dan bibi, Ahmad mengajak Hasan untuk bermain dengan teman-temannya. Hasan pun sangat senang karena bermainlah hal yang paling ditunggunya. Mereka bermain di halaman luas di dekat rumah paman. Di situ telah banyak anak-anak bermain aneka permainan dan Hasan dan Ahmad segera bergabung
Melihat Hasan membawa aneka mainan banyak anak-anak segera mengerumuninya. Ada yang meminjam mobil ekskavator, bola dan lainnya. Namun ketika ketika datang Rudi ingin ikut bermain dan meminjam mainan, Hasan tidak mengizinkan. Karena Rudi marah mainan Hasan dilempar oleh Rudi. Seketika itu mainan Hasan pun rusak karena. Melihat mainan nya rusak Hasan menangis. Ahmad pun mengajak Hasan pulang ke rumah pamananya. Di situ ayah, paman dan bibi Hasan menanyakan mengapa Hasan menangis. Hasan pun menjelaskan karena mainan yang rusak.
Mendengar penjelasan Ahmad, paman bibi dan ayah Ahmad mengetahui penyebabnya. Ayah pun menjelaskan kepada Hasan agar meminjamkan mainan kepada teman. Selain itu Ayah juga menasehati Hasan dalam berteman tidak boleh pilih-pilih. Jika hal itu dilakukan maka akan menyakiti hati teman. Akibatnya seperti barusan mainan Hasan menjadi rusak.
Mantap, penuh makna😍
ReplyDeleteCerpen yang pas dibaca untuk anak-anak. Jadi, ada kepikiran untuk bercerita cerita itu nanti di kelas. 🤔🤔.
ReplyDeletekeren😍
ReplyDeleteTadinya saya pikir mau berkisah ttg anaknya. Eh ... fiksi ya?
ReplyDeletehal yang sering terjadi di dunia anak2 😁
ReplyDeleteDunia anak itu sederhana,tapi istimewa yaa
ReplyDeleteSederhana namun penuh makna..tapi perlu ditanya juga knp hasan g mau meminjamkan mainan kpd rudi..
ReplyDelete