Timun Mas And The Beast


Di sebuah desa hiduplah sepasang suami istri. Bagi yang memandangnya, kehidupan mereka  amatlah damai dan bahagia. Memiliki pasangan yang rupawan, harta yang berlimpah serta kekuasaan memerintah desa. Namun tak demikian yang dirasakan suami istri itu. Setelah lima belas tahun berumah tangga belum jua dikarunia buah cinta. Anak yang menjadi dambaan pasangan suami istri belum juga didapatkan. Segala usaha pun dilakukan, namun hasilnya nihil juga.



Setelah hampir putus asa pasangan suami istri itu mendengar dari penduduk desa jika diatas gunung hiduplah raksasa yang bisa mewujudkan keinginan mereka untuk memiliki anak. Tanpa berpikir panjang mereka pergi kepada sang raksasa. Setelah melalui perjalanan tiga hari tiga malam tibalah mereka di sebuah kerajaan besar yang angker. Lolongan serigala menyambut kedatangan mereka.

Awalnya suami istri itu ragu untuk meneruskan langkahnya serta ketakutan. Apalagi setelah raksasa datang dengan tubuhnya yang besar dan mukanya yang mengerikan. Tapi keinginan untuk memiliki anak tak bisa dibendung lagi. Setelah mengajukan satu syarat, raksasa pun mengabulkan permintaan suami istri itu. Berbahagialah pasangan itu pulang dengan kondisi sang istri hamil tua yang akan segera melahirkan.

Tak terasa kejadian dipuncak gunung itu telah dua puluh tahun lalu. Ada kebahagian tak terhingga pasangan suami istri itu. Memiliki putri yang cantik dan sangat baik. Banyak pemuda yang jatuh cinta kepadanya bahkan ada yang berkeinginan mempersuntingnya. Kegemarannya menanam Timun Mas hingga penduduk desa memanggilnya Timun Mas. Namun justru ada kabut kekawatiran di wajah kedua suami istri itu melihat perkembangan putrinya. Terlebih menjelang usia Timun Mas dua puluh tahun. Itu artinya perjanjian dengan sang raksasa akan segera tiba. Diperjanjian itu raksasa akan mengambil Timun Mas untuk dijadikan pelayannya jika sudah berumur dua puluh tahun.

Malam itu adalah hari terakhir yang dijanjikan orangtua Timun Mas kepada sang raksasa. Mereka memanggil Timun Mas dengan raut yang mendung.
“Ayah dan Ibu apa gerangan yang membuat sedih?” Timun Mas penasaran melihat kedua orangtuanya menangis.
“Timun Mas hari ini ayah akan kisahkan kejadian dua puluh tangun lalu” sambil terisak ayah timun mas menceritakan perjanjian dengan raksasa. Sementara sang ibu Timun Mas hanya bisa menangis sambil memeluk erat Timun Mas.

Ayahnya juga meminta Timun Mas untuk lari jauh dan membekali tiga buah benda yaitu air, bijih mentimun dan duri bila esok sang raksasa datang. Tak seperti dugaan orang tuanya, ternyata Timun Mas berkata lain.
 “Ayah dan ibu, maafkan Timun Mas. Jika semuanya berawal janji ayah ibu dengan raksasa, maka Timun Mas akan membayarnya”. Dengan mantap Timun Mas berbicara kepada orang tuanya.
“Apa maksudmu Nak ? Tanya sang ibu.
“Aku akan ikut raksasa dan menjadi pelayannya sesuai janji ayah dan ibu. Bagaimanapun janji adalah hutang yang harus dibayar” jawab Timun Mas.

Keesokan harinya sang raksasa yang ditunggu akhirnya datang juga. Dengan tubuhnya yang besar dan suara yang menggelegar membuat semua penduduk desa menutup rumahnya rapat- rapat. Tak demikian dengan Timun Mas. Setelah memeluk ibunya lama dan diiringi hujan air mata Timun Mas pergi. Tak lupa ibunya juga membekali tiga benda yang bisa sebagai pelindung Timun Mas.
Setelah sampai di istana sang raksasa, awalnya Timun Mas sedikit ketakutan. Namun ternyata sang raksasa yang buruk rupa sangat baik memperlakukannya bak putri raja. Bahkan tiga benda yang dibekali ibunya ia gunakan bukan lagi untuk perlindungan tapi untuk mempercantik istana. Bungkusan duri ternyata jika disebar maka akan tumbuh pohon mawar lengkap dengan bunga mawar yang beraneka warna. Begitu pula kantong air dituang berubah menjadi danau yang luas yang digunakan untuk menyiram pohon mawar dan aneka tanaman di istana. Dan hobi Timun Mas untuk menanam timun pun dilakukan dengan menanam biji timun bekal dari ibunya. Bahkan timun yang di ditanam Timun Mas berbuah lebat dan dia hidangkan kepada sang raksasa.

Raksasa amat bahagia ada Timun Mas di istananya. Istana yang lama mati kini hidup kembali. Bahkan semakin indah dengan tanaman yang dirawat oleh Timun Mas. Sebenarnya sang raksasa sudah jatuh cinta dengan Timun Mas. Tapi tak berani mengungkapkannya karena takut Timun Mas menolak. Sebenarnya Timun Mas sendiri telah simpati kepada raksasa. Dan diwujudkan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada raksasa. Namun keinginan untuk berkumpul dengan orang tuanya serta temannya di desa membuatnya kadang membenci raksasa.

Di lain pihak, orang tua Timun Mas dan penduduk desa sedang menyusun rencana. Mereka beramai- ramai datang ke puncak gunung dimana istana berada untuk menyelamatkan Timun Mas. Berbagai peralatan dan perbekalan pun dibawa. Tepat tengah malam mereka akan sampai dan siap menyerbu raksasa.

Ketika sedang tidur nyenyak Timun Mas mendengar kegaduhan. Di pintunya raksasa mencoba membangunkannya dengan mengetuk pintunya. Setelah bangun dan melihat dari jendela kamarnya, dilihatnya penduduk telah mengepung istananya. Timun Mas pun segera berlari untuk menghentikannya karena ia melihat di barisan terdepan terdapat oorangtuanya. Namun rupanya ia kesulitan untuk bisa keluar. Anak panah menghujaninya. Bahkan ketika tepat anak panah akan mengenainya, sang raksasa tiba- tiba datang menyelamatkannya. Dan anak panah itu beralih tepat mengenai dada sang raksasa.

Melihat sang raksasa terhuyung- huyung bersimpah darah, penduduk desa bersorak bergembira. Tapi justru Timun Mas sedih dan memeluk erat tubuh sang raksasa. Tak terasa air mata Timun Mas untuk raksasa jatuh dan menyentuh pipi sang raksasa. Namun yang terjadi justru diluar dugaan. Tubuh sang raksasa kemudian bersinar dan setelah sinarnya hilang berubahlah menjadi pangeran yang tampan. Pun serigala yang hidup di sekitaran istana berubah menjadi pelayan istana. Begitupun istana yang tadinya angker dan tua berubah menjadi indah dan megah. Penduduk yang menyaksikan perubahan itu pun hanya bisa terdiam dan takjub.

Ternyata sang raksasa adalah seorang pangeran yang dikutuk oleh penyihir jahat menjadi raksasa buruk rupa beserta istana dan seluruh isinya. Semuanya akan kembali semula jika ada seorang wanita yang mengabdikan hidupnya dan mencintai raksasa. Timun Mas yang telah berhasil membebaskan mantra penyihir jahat itu. Sikap Timun Mas yang baik hati serta rela berkorban untuk menepati janji orang tuanya kepada sang raksasa serta tulusnya cinta kepada sang raksasa tanpa memandang rupa mendapat ganjaran yang setimpal dengan dinikahi pangeran. Pesta pernikahannya pun diadakan tujuh hari tujuh malam. Semua pelayan istana, penduduk desa bahkan hewan yang hidup dihutan berbahagia atas pernikahan Timun Mas dengan pangeran. Dan Timun Mas dan pangeran pun bahagia selamanya.

Disclaimer: Tulisan ini bukan bermaksud merubah dongeng Timun Mas. Kisah ini dibuat sebagai tantangan pada ODOP Bacth 4.

2 comments:

Powered by Blogger.